Resensi Film Dokter Karmila
Sumber Google |
Judul Film : Dokter Karmila
Jenis Film : Drama Keluarga
Durasi : 120 menit
Sutradara : Nico Pelamonia
Penulis Cerita : Marga.T
Produser : Manu Sukmajaya
Tahun Produksi : 1981
Penyunting : Dharmawan.C
Bahasa : Indonesia
Negara Asal : Indonesia
Pemeran Utama : Tanty Josefa dan Robby Sugara
Pemeran Pembantu :
Mogi Darmawan, Uci Bing Slamet, Rudy Salam, Kusno Sudjarwadi, Fatimah Maria, Mieke Wijaya, Susi Belle, Ade Irawan, Feny Soraya, Sanny Johan, Wahab Abdi dan Bono.S
Karmila (Tanty Josefa) seorang mahasiswi fakultas kedokteran tingkat akhir, dia telah bertunangan dengan Edo (Rudy Salam) yang sedang belajar di Australia. Suatu malam, Karmila pergi ke acara pesta ulang tahun temannya. Di sana dia di jebak oleh Feisal (Robby Sugara) menggunakan obat terlarang, sehingga membuatnya mengantuk. Karena sangat mengantuk, Karmila permisi dengan temannya untuk tidur di kamarnya. Sewaktu Karmila tertidur, Feisal menyelinap masuk ke kamar itu dan membekapnya. Karmila tidak bisa menjerit. Dia hanya bisa diam dan menangis saat Feisal merusak kesuciannya.
Feisal adalah anak dari seorang pengusaha yang sibuk bernama Daud Gurong (Kusno Sudjarwadi). Ayah dan ibunya (Mike Wijaya) sudah berpisah karena ibunya selingkuh dengan laki-laki lain. Karena peristiwa itu, semua koran memberitakannya. "Seorang mahasiswa kedokteran diperkosa anak seorang pengusaha bernama Daud Gurong." Ayah Feisal marah besar. Dia meminta Feisal bertanggung jawab atas perbuatannya.
Feisal pergi menemui Karmila. Untuk meminta maaf dan menyampaikan maksud kedatangannya.Dia mau mempertanggung jawabkan perbuatannya pada Karmila. Akhirnya Karmila pun menyetujui dan menikah dengan Feisal dengan syarat akan bercerai dengan Feisal segera setelah bayinya lahir dan cukup umur. Feisal boleh mengambil anak itu dan Karmila akan pergi menyusul tunangannya ke Australia segera setelah kuliahnya selesai.
Karmila gembira sekali setelah mendapatkan gelarnya sebagai dokter. Dia sudah tidak sabar untuk segera menyusul Edo ke Australia. Di sana Edo sudah membuatkannya rumah yang indah penuh dengan kebun bunga. Karmila merayakan kelulusannya bersama teman-temannya di rumah. Tiba-tiba telepon berdering. Ternyata telepon dari Feisal. Dia mengabarkan kalau Fani sakit.
Karmila segera menyusul Fani ke rumah Feisal. Dia melihat anaknya terbaring tak berdaya memanggil-manggil mama. Di periksanya kondisi Fani, ditungguinya hingga pagi menjelang. Air matanya pun mengalir, hatinya sebagai seorang ibu tersentuh. Egonya pun runtuh seketika melihat anaknya terbaring tak berdaya seraya memanggil-manggil mama.
Di film ini menunjukkan perilaku masyarakat moderen yang berperilaku hedonisme. Yang gemar berpesta-pesta, hura-hura, minum minuman keras dan pesta seks. Dengan mengesampingkan norma-norma dan agama.
Namun di sisi lain, di film ini di tunjukkan bagaimana perasaan seorang ibu terhadap anaknya.Serta hubungan darah yang tidak dapat di pisahkan dengan sebuah kebencian.
Salam,
Mariana
Film bagus nih. Banyak konflik di dalamnya ya
BalasHapusIya..
BalasHapusSalah satu film jadul indonesia yg terus dibuat versi ulangnya nih. Sampai ke ide cerita yg sedikit2 sering dicomot sinetron jaman now
BalasHapusIya..ini sinetronnya juga ada.Pemerannya Paramitha Rusady dan Teddy Syah
HapusYa menarik dan selalu berulang cerita yg mirip ya.
BalasHapusIya mbk..
BalasHapusFilm lama alur ceritanya bagus jadi nga bosan menontonnya
BalasHapus