CERITA AKHIR TAHUN 2021
Gambar : Koleksi Pribadi |
Hai teman-teman, apa kabarnya semua? Kali ini, saya mau cerita teman-teman. Desember tahun lalu, tahun 2021 menjelang tahun baru tahun 2022, kebetulan semua adik-adik mama saya baik itu yang perempuan yang biasa kami panggil dengan sebutan inang uda mau pun yang laki-laki yang biasa kami panggil dengan sebutan tulang. Beserta suami tante saya biasa kami panggil dengan sebutan bapa uda dan seorang sepupu saya, berkunjung ke sini.
Mereka berniat membuka awal tahun 2022 atau tahun baru bersama kami di sini. Selain itu, karena mereka semua kumpul di sini, mereka juga berniat membuat sebuah acara keluarga untuk saya dan sepupu. Acara itu akan di laksanakan sebelum tutup tahun tanggal 31 desember 2021 pukul 11.00 WIB dan malamnya, dilanjutkan dengan acara doa bersama untuk membuka awal tahun 2022.
Dalam mempersiapkan acara itu, kami semua saling membantu untuk menyiapkan makanan yang akan di hidangkan di acara itu. Makanan yang di persiapkan untuk acara itu ialah ikan mas nani arsik.
Ikan mas nani arsik yang di suguhkan dalam keadaan utuh. Tidak di potong-potong. Ikan mas nani arsik itu di letakkan dalam sebuah piring yang berisi nasi, dengan posisi medatar di atas nasi. Saya dan sepupu saya masing-masing mendapat 1 piring nasi beserta 1 ekor ikan mas arsik di atas nasi. Nasi dengan lauk ikan mas nani arsik itu di letakkan di hadapan saya dan sepupu saya. Untuk kemudian di suapkan kepada saya dan sepupu saya setelah di doakan.
Yang pertama mendapatkan suapan ikan mas nani arsik itu adalah saya. Karena saya yang lebih tua dari pada sepupu saya. Pertama saya mendapat suapan dari bapak saya, bapak saya menyuapi saya sambil mengucapkan doa dan harapannya agar kiranya apa yang di doakan dan di harapkan terjadi dalam hidup saya. Lalu setelah bapak saya selesai menyuapi saya, di lanjutkan oleh mama saya. Mama saya juga menyuapi saya sambil mengucapkan doa dan harapannya untuk saya.
Kemudian setelah itu, dilanjutkan oleh tante saya. Memberikan suapan nasi dan ikan mas nani arsik kepada sepupu saya, sambil mengucapkan doa dan harapannya untuk sepupu saya. Setelah orang tua saya dan tante saya menyuapi saya dan sepupu saya, kemudian paman saya, saudara laki-laki dari mama saya. Biasa orang batak memanggil dengan sebutan tulang. Tulang juga turut menyuapi saya dan sepupu saya dan setelah itu, tulang memakaikan ulos kepada saya dan sepupu saya. Saya menjadi yang pertama di pakaikan ulos pemberian dari tulang. Ulos itu di bentangkan dan kemudian sambil mengucapkan doa dan harapan, beliau memakaikan ulos itu menutupi punggung hingga ke bahu saya. Dari arah kanan ke kiri. Demikian juga kepada sepupu saya. Setelah kami dipakaikan ulos, tulang memberikan nasehat kepada kami. Lalu tulang menaburkan beras ke atas kepala saya dan sepupu saya.
Kesan yang saya tangkap dalam acara itu adalah pentingnya peran tulang atau saudara laki-laki dari pihak ibu dalam suku batak. Mama saya selalu berpesan kepada saya, kalau sama tulang itu harus berperilaku sopan, harus hormat dan tidak boleh sembarangan. Karena bagi orang batak, tulang itu punya peran yang penting dari mulai seseorang itu masih berada di dalam kandungan, lahir, menikah kemudian meninggal, tulang memiliki peranan yang sangat penting. Dan peran tulang adat batak tidak bisa di gantikan oleh siapapun.
Itulah cerita kebersamaan kami di akhir tahun 2021 yang lalu. Harapan saya, kita semua selalu dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan sepanjang tahun 2022 ini. Sehingga kita dapat berkumpul kembali di tahun depan dengan cerita yang menggembirakan. Dan apa yang telah kita doakan bersama di awal tahun kemarin dapat terwujud.
Semoga apa yang saya bagikan dalam tulisan ini, dapat bermanfaat bagi teman-teman. Mohon maaf jika ada kekurangan dalam penulisan cerita di atas. Dan terimakasih sudah meluangkan waktu berkunjung ke blog saya. ☺
Salam,
Mariana Siagian
Komentar
Posting Komentar